https://bisakerjaremote.com/ebook/bisa-kerja-remote

, cara paling straightforward dan mudah untuk pemula adalah dengan melalui Platform freelancing / remote working. 

Namun, ada satu cara untuk nyari job remote atau klien untuk freelancing yang bisa kalian coba, cara ini mungkin jarang dilakukan.

Cara yang saya maksud adalah dengan cold reach atau jemput bola. 

Dengan cara ini kita tidak menunggu job post yang muncul. Tapi kita secara aktif yang mencari company lalu kita tawarkan keahlian kita. 

Berikut langkah simple untuk melakukannya. 

Metode 1: Cari 5-10 company / startup dibidang yang relevan (lebih banyak juga bagus), lalu kunjungi halaman "Career" atau "Hiring" dan daftar ke posisi yang relevan jika ada. 

Metode 2: Cari 5-10 company / startup (sama), lalu lihat halaman "Team" dan cari tahu siapa CEO nya, setelah itu kirim email personal ke CEO dan jelaskan keahlian kita dan tawarkan nilai yang bisa kita berikan ke company tersebut. 

Demikian 2 cara untuk mencari job / klien tanpa platform.

Tentu cara ini tidak bisa dilakukan jika fundamental kita tidak kuat, pelajari terkait fundamental yang harus dimiliki oleh remote worker / freelancer pada ebook BisaKerjaRemote.

Satu Cara Mencari Job Remote Tanpa Platform

Sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu cara efektif untuk mencapai kesuksesan adalah dengan belajar dari mereka yang telah lebih dulu mencapainya. 

Kebiasaan mengunjungi teman atau kenalan yang lebih sukses dalam bidang yang kita minati, lalu mengamati dan belajar dari mereka, merupakan langkah cerdas dalam perjalanan pengembangan diri.

 Dengan melihat pencapaian orang lain, kita bisa lebih jelas menentukan tujuan yang ingin kita capai. Kita bisa melihat sejauh mana kita sudah berjalan dan apa saja yang perlu kita lakukan untuk mencapai level selanjutnya.

 Kita bisa mempelajari strategi, teknik, dan pendekatan yang digunakan orang lain untuk mencapai kesuksesan. Hal ini akan membuka wawasan kita dan memberikan ide-ide baru.

 Melihat orang lain yang berhasil bisa menjadi suntikan motivasi yang luar biasa. Kita akan terinspirasi untuk bekerja lebih keras dan mencapai potensi maksimal kita.

 Dengan mempelajari pengalaman orang lain, kita bisa menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin kita lakukan.

 Melalui benchmarking, kita bisa memperluas jaringan kita dan bertemu dengan orang-orang yang inspiratif.

Bagaimana Melakukan Benchmarking yang Efektif?

 Pilih orang yang memiliki kesamaan minat dan tujuan dengan Anda, namun sudah mencapai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.

 Jangan ragu untuk bertanya tentang perjalanan mereka, tantangan yang mereka hadapi, dan pelajaran apa yang mereka dapatkan.

 Perhatikan kebiasaan, sikap, dan nilai-nilai yang mereka miliki.

 Terapkan apa yang Anda pelajari dalam kehidupan Anda sendiri.

 Jangan takut untuk menerima kritik dan masukan dari orang lain.

Contoh Benchmarking dalam Kehidupan Sehari-hari

 Meminta nasihat kepada alumni yang sudah sukses berkarier.

 Mengamati gaya kepemimpinan atasan yang inspiratif.

 Mempelajari strategi bisnis dari pengusaha yang sudah mapan.

Benchmarking adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan hasil yang signifikan. Dengan secara aktif mencari inspirasi dan belajar dari orang lain, kita bisa mempercepat pertumbuhan kita dan mencapai tujuan yang kita inginkan. Ingatlah, keberhasilan bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan yang terus berlanjut.

 Fokuslah pada pembelajaran dan perbaikan diri, bukan pada perbandingan tidak sehat dengan orang lain.

 Inspirasi bisa datang dari mana saja, tetapi jangan kehilangan jati diri dalam prosesnya.

Itu pula yang menjadi salah satu motivasi saya menulis ebook 

. yakni untuk membantumu atau siapapun yang ingin benchmarking terhadap teknik-teknik dan mindset yang saya gunakan sehingga bisa kerja remote dengan klien dari berbagai belahan negara.

Kebiasaan Benchmarking

Beli rumah pertama perantaranya hanya skill “HTML CSS JS”. 

Udah bisa Lambovel (baca: Laravel) tapi dalam konteks beli rumah gak ngaruh, cuma kepake di 9to5. 

Ini konteksnya kenapa saya pernah ngetweet “

Jadi programmer cuma butuh matematika SD”

Beli rumah kedua setelah 3 bulan kerja remote.

Terkadang bukan karena skill nya, tapi karena cara eksekusinya, karena beda klien nya. 

Skill yang sama, tapi menghandle klien premium dari negara premium ya jelas hasilnya beda, kelihatannya sepele cuma HTML, CSS, JS, tapi masing-masing orang bisa dapat bayaran bagai bumi dan langit karena hal tersebut. 

Makanya, penting untuk memahami hal-hal di luar teknis. 

Mendapatkan uang dari skill programming tidak melulu dari kerja jadi programmer aja, tidak melulu kerja untuk company, untuk startup unicorn. Ada banyak cara lain yang tidak kalah hasilnya.


Salah satunya tentu saja kerja remote dengan klien luar negeri, baik as employee or as freelancer.

Bagaimana saya mencari klien, apply job, menghandle test, wawarancara dan seluk beluk insight kerja remote sudah saya tuangkan dalam ebook bisakerjaremote di sini 

Beli Rumah Modal Skill "HTML CSS JS"

Banyak yang bilang, "Saya bosan, makanya pindah belajar hal baru."

Padahal, seringkali itu cuma alasan halus otakmu buat kabur dari yang namanya 

. Belajar web development, ketemu CSS yang ngambek, tiba-tiba kepikiran belajar desain grafis. Ketemu warna-warna ribet, langsung lirik elektronik. Ini siklusnya: ketemu susah → pindah. 

Terus gitu, sampai kapanpun, kamu nggak akan pernah maju. Masalahnya mungkin bukan "bosan," tapi nggak ada tujuan. 

 Kalau nggak bisa jawab, ya wajar semua hal kelihatan serba membosankan. Orang yang punya tujuan besar nggak gampang goyah. Mereka bisa bosen juga, tapi tetep balik ke jalurnya, karena 

tujuan mereka lebih besar dari kebosanan mereka.

Saya sendiri pernah ada di situasi yang mirip, tapi bedanya, sejak awal saya punya gambaran jelas: saya ingin jadi 

Inspirasi ini saya dapat waktu ngikutin developer-developer kelas dunia—melihat hidup mereka, pencapaian mereka, dan bagaimana mereka terus berkembang. Ini jadi kompasku. Bosen? Tentu saja pernah, tapi tujuan itu selalu bikin saya balik lagi ke web development, karena saya tahu perjalanan ini masih panjang.

Baru setelah 10 tahun lebih di dunia web development, saya merasa mulai cukup puas dengan pencapaian saya. 

Tapi kalau kebosanan itu muncul di tahun pertama atau kedua? Saya cuma bakal buang-buang waktu kalau pindah ke bidang lain. Apa yang mau dicapai kalau setiap kali bosan atau kesulitan, langsung kabur?

Kamu bilang skill-mu dangkal karena sering loncat-loncat? Ya iyalah. Kalau kamu ngegali satu bidang aja, lama-lama kamu bakal sampai ke kedalaman yang cuma sedikit orang lain tahu. Tapi kalau setiap kali ngegali terus pindah sebelum sampai dasar, kamu bakal punya puluhan lubang kecil yang nggak ada nilainya.

 itu layak dikejar. Kalau kamu terus-terusan pindah karena pengen jalan yang lebih mudah, kapan kamu mau belajar menghadapi kesulitan? 

Jadi profesional itu nggak gampang, apapun bidangnya. Kalau selalu kabur tiap ada tantangan, ya siap-siap aja selamanya cuma jadi penonton hidup orang lain yang lebih berani daripada kamu.